1. Pengertian:
Ketebalan lipatan kulit adalah
suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar separuh dari cadangan
lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal lipatan kulit
merupakan salahsatu metode penting untuk menentukan
komposisi tubuh serta persentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi
cara antropometrik
2. Tujuan:
Dapat mengetahui
nilai standart TLK tricep
Dapat mengetahui
status gizi klien
Dapat menentukan
derajat obesitas dengan menggunakan rumus densitas tubuh
3. Indikasi/Dilakukan pada :
Pada penderita
dewasa yang kekurangan gizi
Pada penderita
dewasa yang kelebihan gizi
Pada penderita
dewasa yang tidak bisa dapat diukur BB maupun TB misalnya pada keadaan koma
4.
Persiapan
a. Persiapan
Alat :
Pita ukur flexibel
(Anthropometry tape)
Skinfold calipers
Pensil (landmark
pencil)
- Persiapan Pasien :
Sapalah klien
dengan ramah dan perkenalkan diri pada klien
Persilahkan klien
untuk duduk
Beri informasi umum tentang pengukuran yang akan dilakukan
Informasikan
tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pengukuran tebal lipatan kulit untuk
klien
Jelaskan tentang
kemungkinan hasil yang diperoleh
Jaga
privacy klien
5.
Prosedur
1.
Mencuci Tangan
2.
Menerangkan
prosedur dan tujuan pengukuran pada klien.
3.
Menentukan
sembilan tempat pengukuran TLK, yaitu: pada dada (chest), subscapula,
mix-axilaris, suprailiaka, perut (abdominal), triseps, biseps, thigh (paha),
medial calf (betis)
4.
Melakukan
pengukuran TLK pada masing-masing lokasi
a. Pengukuran pada
dada (chest):
- Ambil lipatan
kulit dari arah diagonal antara axilla dan puting susu setinggi mungkin,
sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
b. Pengukuran pada
subscapula:
- Ambil lipatan
kulit dari arah diagonal sepanjang garis cleavage tepat di bawah scapula dengan
ukuran 1 cm dibawah jari tangan
c. Pengukuran pada
mid-axilla:
- Ambillah
lipatan kulit dari arah horizontal pada garis midaxillaris, tepat pada
pertemuan xiphisternal
d. Pengukuran pada
suprailiaka:
- Ambillah
lipatan kulit dari arah miring ke arah belakang garis mid-axillaris dan ke atas
iliaka, dengan ukuran 1 cm dibawah jari tangan
e. Pengukuran pada
abdominal :
- Lipatan kulit
diambil dengan arah horizontal 3 cm di samping tali pusat dan 1 cm ke pusat
umbilicus
f. Pengukuran pada
triseps:
- Lipatan kulit
diambil dengan arah vertical pada jarak antara penonjolan lateral dari
prosessus acronial dan batas inferior dari prosessus olecranon dan diukur pada
bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90° menggunakan pita pengukur. Titik
tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil 1 cm diatas tanda
tersebut.
g. Pengukuran
pada biseps:
- Lipatan kulit
diambil dengan arah vertical diatas biseps
brachii yang sejajar dengan triseps di bagian belakang. Pengukuran dilakukan 1
cm dibawah jari.
h. Pengukuran pada
paha:
- Lipatan kulit diambil
dengan arah vertical pada tengah paha antara lipatan inguinal dan batas dari
patella. Pengukuran dilakukan 1 cm dibawah jari
i. Pengukuran pada
betis :
-
Lipatan
kulit diambil dengan arah vertikal pada lingkaran betis yang paling lebar pada
bagian tengah dari betis dengan lutut bersudut 90°.
5.
Mencuci tangan
setelah pengukuran
6.
Klien dirapikan,
peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
7.
Mendokumentasikan
prosedur
8.
Menentukan nilai
TLK klien dengan membandingkan hasil pengukuran dengan nilai standar yang ada
pada acuan
9.
Menentukan status
gizi klien
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat melakukan
Prosedur Tindakan
Pengukuran-pengukuran
tersebut sebaiknya jangan dilakukan segera setelah subyek melakukan
latihan fisik atau perlombaan, mandi sauna, berenang atau mandi, selama
latihan fisik, atau kondisi yang menyebabkan hiperemia karena dapat
meningkatkan ketebalan lipatan kulit. Selain itu dehidrasi juga dapat
menyebabkan peningkatan tebal lipatan kulit akibat perubahan turgidity kulit.
0 komentar:
Posting Komentar