Ada 5 tipe disfungsi tiroid yang sering dipakai oleh klinisi :
- hipertiroid (tirotoksikosis) ->kelebihan h.tiroid
- hipotiorid (myxedema) ->kekurangan h.tiroid
- goiter -> pembesaran gld.tiroid yg difus
- nodul tiroid ->pembesaran fokal gld. Tiroid-> neoplasma jinak/ganas
- fgs abnormal tiroid -> clinically euthyroid patient.
Efek metabolik
hormon tiroid :
1.
kalorigenik
2.
termoregulasi
3.
Mengatur
metab. Protein, karbohidrat dan lipid
4.
mengatur
metab. Vit A
5.
Berperan
penting dalam pertumbuhan syaraf otak dan sintesis hormon gonadotropin, hormon
pertumbuhan dan reseptor adregenik.
Pengaturan faal
tiroid
Untuk menjamin kebutuhan
jaringan terhadap homon tiroid selalu stabil, maka kelenjar tiroid mempunyai 2
mekanisme pengaturan atau regulasi faal tiroid yaitu autoregulasi dan regulasi
ekstra tiroid
Autoregulasi adalah kemampuan
kelenjar tiroid meregulasi hormonnya dengan bahan baku iodium dari
makanan. Regulasi ekstra tiroid diatur
oleh kelenjar hipofisis yaitu Thyroid
Stimulating Hormon (TSH) yang mengaktifkan semua tahap sintesis
hormon dalam kelenjar tiroid, mulai dari trapping sampai hidrolisis dan
pelepasan T3 dan T4 ke dalam sirkulasi .
Proses sintesis dan sekresi
kelenjar tiroid diatur dan dikontrol secara langsung oleh TSH yaitu melalui
mekanisme umpan balik dan secara tidak langsung pada tingkat hipotalamus yang dipengaruhi
oleh Thyroid Releasing Hormon (TRH).
Hormon T3 dan T4 yang bebas dalam plasma bila meningkat akan memberi efek umpan balik kepada hipofisis untuk
mengurangi sekresi TSH, sedang T3 saja
dapat pula memberi efek pada hipotalamus untuk mengurangi sekresi TRH .
Kadar homon bebas yang tinggi akan
menekan sekresi TSH oleh kelenjar hopofisis, sehingga poduksi T3 dan T4
menurun. Sebaliknya apabila hormon tiroid bebas dalam plasma menurun, maka akan
memberi rangsangan ke hipofisis untuk mengeluarkan TSH lebih besar sehingga
akan meningkatkan produksi T3 dan T4 .
Bila hormon tiroid tidak cukup
menyediakan tiroksin, maka TSH memacunya dengan berlebihan sebagai umpan balik.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar tiroid akibat
hiperplasia sehingga timbul nodul tiroid
.
TES TIROID
Tes tiroid terdiri atas :
A. Tes untuk mengukur
aktivitas/fungsi tiroid terdiri dari :
·
Tiroksin
serum (T4)
·
Tri-iodotironin
serum (T3)
·
Kadar
T4 bebas (FT4)
·
Kadar
T3 bebas (FT3)
·
Indeks
T4 bebas (FT4I)
·
Tes
TSH
·
Tes
TRH.
B. Tes untuk menunjukkan penyebab
gangguan fungsi tiroid :
Tes Antibodi antitiroid
·
Antibodi
Tiroglobulin (anti Tg)
·
Antibodi
tiroid peroksidase (anti TPO) /Antibodi mikrosomal
·
Thyroid
Stimulating Antibodies (TSAb)
C. Tes untuk
monitoring terapi :
·
Tiroksin
serum (T4)
·
Tri-iodotironin
serum (T3)
·
Tes
FT4
·
Tes
FT3
·
Tes
TSH
TES
FUNGSI TIROID
Tes
fungsi tiroid bertujuan untuk membantu menentukan status tiroid. Tes T4
digunakan untuk menentukan suatu hipotiroidisme atau hipertiroidisme,
menentukan maintenance dose tiroid
pada hipotiroidisme dan memonitor hasil pengobatan antitiroid pada
hipertiroidisme. Tes T3 digunakan untuk mendiagnosis hipertiroidisme dengan
kadar T4 normal .
TSHs
(Thyroid Stimulating Hormon sensitive) adalah tes TSH generasi ke tiga yang
dapat mendeteksi TSH pada kadar yang sangat rendah sehingga dapat digunakan
sebagai pemeriksaan tunggal dalam menentukan status tiroid dan dilanjutkan
dengan tes FT4 hanya bila dijumpai TSHs yang abnormal. FT4 lebih sensitif
daripada FT3 dan lebih banyak digunakan untuk konfirmasi hipotiroidisme setelah
dilakukan tes TSHs .
Tes Thyroid Releasing Hormone (TRH) digunakan untuk mengukur respons
hipofisis terhadap rangsangan TRH, yaitu dengan menentukan kadar TSH serum
sebelum dan sesudah pemberian TRH eksogen. Pada hipertiroidisme klinis atau
subklinis tidak tampak peningkatan TSH setelah pemberian TRH. Sebaliknya bila
pasien eutiroid atau sumbu hipotalamus-hipofisis masih intak, maka hipofisis
akan memberikan respons yang adekuat terhadap rangsangan TRH. Tes TRH yang
normal menyingkirkan diagnosis hipertiroidisme .
Tes TRH hanya dilakukan pada
pasien yang dicurigai hipertiroidisme sedangkan kadar FT4 dan FT3 masih normal
atau untuk mengevaluasi kadar TSH yang rendah atau tidak terdeteksi dengan atau tanpa
hiper/hipotiroidisme yang penyebabnya
tidak diketahui .
TES UNTUK MENUNJUKKAN PENYEBAB GANGGUAN FUNGSI TIROID
Antibodi Tiroglobulin (Tg)
merupakan salah satu protein utama tiroid yang berperan dalam sintesis dan
penyimpanan hormon tiroid. Tujuan tes : terutama diperlukan sebagai petanda tumor dalam pengelolaan
karsinoma tiroid berdiferensiasi baik (well differentiated thyroid carcinoma).
Kadar Tg akan meningkat pada karsinoma tiroid berdiferensiasi baik dan akan
kembali menjadi normal setelah tiroidektomi total, kecuali bila ada metastasis.
Kadar Tg rendah menunjukkan tidak ada jaringan karsinoma atau metastasis lagi.
Kadarnya akan meningkat kembali jika
terjadi metastasis setelah terapi .
Pada penyakit Graves ditemukan
antibodi yang mmpengaruhi resepor TSH dari sel tiroid dan merangsang produksi
hormon tiroid. Antibodi ini disebut thyroid stimulating immunoglobulins
(TSI). Selain TSI, ada immunoglobulin yang merangsang pertumbuhan kelenjar
tiroid tanpa mempengaruhi produksi hormon. Antibodi ini disebut thyroid
growth immunoglobulins (TGI) .
·
Nilai
Rujukan :
-
Dewasa : 50-113 ng/L (4,5mg/dl)
-
Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral
: meningkat
-
Diatas :
diatas 16,5 mg/dl
-
Anak-anak : diatas 15,0 mg/dl
-
Usila :
menurun sesuai penurunan kadar protein plasma
·
Interpretasi
:
- Meningkat : hipertiroidisme, tiroiditis akut, kahamilan, penyakit hati
kronik, penyakit ginjal, diabetes
mellitus, neonatus, obat-obatan: heroin, methadone, estrogen.
- Menurun : hipotiroidisme, hipoproteinemia, obat2an
seperti androgen, kortikosteroid, antikonvulsan, antitiroid (propiltiouracil)
dll.
·
Interpretasi
- Meningkat : hipertiroidisme, T3 tirotoksikosis, tiroiditis akut,
peningkatan TBG, obat-obatan:T3 dengan dosis 25 mg/hr atau lebih dan obat T4 300 mg/hr atau lebih,
dextrothyroxine, kontrasepsi oral
- Menurun : hipotiroidisme (walaupun
dalam beberapa kasus kadar T3 normal), starvasi, penurunan TBG, obat-obatan:
heparin, iodida, phenylbutazone, propylthiuracil, Lithium, propanolol, reserpin, steroid.
·
Nilai
Rujukan: 10 - 27
pmol/L
·
Interpretasi
- Meningkat : pada penyakit Graves dan tirotoksikosis yang disebabkan
kelebihan produksi T4.
- Menurun : hipertiroidisme primer, hipotiroidisme sekunder, tirotoksikosis
karena kelebihan produksi T3.
4.
TES FT3
(FREE TRI IODOTIRONIN)
·
Nilai
Rujukan : 4,4 – 9,3
pmol/L
·
Interpretasi :
- Meningkat : pada penyakit Graves dan tirotoksikosis yang disebabkan
kelebihan produksi T3.
- Menurun : hipertiroidisme primer, hipotiroidisme sekunder, tirotoksikosis
karena kelebihan produksi T3.
·
Interpretasi
:
- Meningkat : hipotiroidisme pimer, tiroiditis (penyakit autoimun
Hashimoto), terapi antitiroid pada hipertiroidisme, hipertiroidisme sekunder
karena hiperaktifitas kelenjar hipofisis, stress emosional berkepanjangan,
obat-obatan misalnya litium karbonat dan iodium potassium.
- Menurun : hipertiroidisme primer, hipofungsi kelenjar hipofisis
anterior, obat-obatan misalnya aspirin, kortikosteroid, heparin dan dopamin.
6. TES TSHs (TSH 3rd Generation)
·
Nilai rujukan : 0,4 – 5,5 mIU/l
Batas pengukuran : 0,002 – 20 mIU/L
·
Interpretasi
- Meningkat : hipotiroidisme pimer, tiroiditis
(penyakit autoimun Hashimoto), terapi antitiroid pada hipertiroidisme,
hipertiroidisme sekunder karena hiperaktifitas kelenjar hipofisis, stress
emosional berkepanjangan, obat-obatan misalnya litium karbonat dan iodium
potassium.
- Menurun : hipotiroidisme sekunder, hipertiroidisme primer, hipofungsi kelenjar hipofisis
anterior, obat-obatan misalnya aspirin, kortikosteroid, heparin dan dopamin.
7. Antibodi
Tiroglobulin
·
Nilai rujukan : 3-42
ng/ml
·
Interpretasi :
- Meningkat : hipertiroidisme, subakut tiroiditis, kanker tiroid yang tidak
diterapi, penyakit Graves, tumor benigna, kista tiroid.
- Menurun : hipotiroidisme neonatal.
8. Antibodi
Mikrosomal
·
Nilai
rujukan :
hasil tes negatif
·
Interpretasi :
Adanya antibodi
mikrosomal menunjukkan penyakit tiroid autoimun, juga dapat ditemukan pada kanker tiroid. Pada penderita dengan pengobatan tiroksin,
bila ditemukan antibodi tiroid memberi petunjuk kegagalan fungsi tiroid.
9. TS Ab
·
Nilai
rujukan:
hasil tes negatif
·
Interpretasi
:
TSAb ditemukan pada 70-80%
penderita Graves yang tidak mendapat pengobatan, 15% pada penyakit Hashimoto,
60% pada penderita Graves oftalmik dan pada beberapa penderita kanker tiroid.
0 komentar:
Posting Komentar